Selasa, 19 Juli 2011

Ras Manusia dan asal-usulnya

Perbedaan morphologis (fisik) manusia tentu sangat erat kaitannya dengan lingkungan sekitar dia. Dulu mungkin hanya ada 3 Ras primer, kulit putih, kulit hitam dan kuning (sesuai khazanah kenabian tentunya) seiring penyebaran manusia ke berbagai wilayah yang tentu saja berbeda sifat alamnya, manusia juga beradaptasi, nah itu yang bikin sekarang banyak ras-ras manusia secara spesifik, karena tinggalnya, kebiasaan hidup, bahasa semua mempengaruhi bentuk fisik manusia tersebut.

Contoh mudahnya adalah mengapa Orang yang tinggal di ketinggian cenderung warna kulitnya lebih merah? ketika ilmu pengetahuan membukanya tahulah manusia jika hal itu terjadi karena kadar hemoglobin lebih banyak karena oksigen di dataran tinggi tidak sebanyak di dataran rendah. Orang yang tinggal di pantai cenderung lebih hitam (ini tentu saja karena paparan sinar matahari dan arus panas dari laut). Tentu saja banyak sekali faktor pendukung yang lainnya, ini cuma contoh kecil saja.

Dan Masya Allah, Jauh sebelum Ilmu pengetahuan berhasil menjelaskannya, sudah 1500 tahun yang lampau Allah Swt telah memberikan sinyal akan Penciptaan-Nya itu (Manusia) Lewat AL QURAN.

" Hai sekalian manusia, bertaqwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari yang satu (Adam), dan daripadanya Allah menciptakan isterinya; dan daripada keduanya Allah memperkembangbiakkan (manusia) laki-laki dan perempuan yang banyak. ........." ( QS. An-Nisaa', ayat ke-1 )

" Sesungguhnya Allah telah memilih Adam, Nuh, keluarga Ibrahim dan keluarga 'Imran melebihi segala umat (di masa mereka masing-masing), (sebagai nenek moyang, asal usul) satu keturunan yang sebagiannya (keturunan) dari yang lain. Dan Allah Paling Maha Mendengar lagi Paling Maha Mengetahui." ( QS. Ali-'Imraan, ayat ke-33 sd ke-34 )

Yang jelas secara garis besar, umat manusia terbagi dalam 5 (lima) Ras Induk keturunan Nabi Adam dan Ibunda Hawa a'layhum salam, yakni :

1. Mongoloid (mewarisi gen Yafit bin Nuh)
2. Kaukasoid (dominan gen Yafit, dengan berapa mewarisi juga gen Sam dan Ham bin Nuh)
3. Khoisan (dominan gen Ham bin Nuh becampur dengan gen Yafit dan Sam bin Nuh )
4. Negroid (mewarisi paling kuat gen Ham bin Nuh)
5. Australoid (mewarisi banyak gen Ham bin Nuh)

Dengan berapa sub-ras, antara lain sbb:
1. Mongoloid Tiongkok (hasil kawin sesama Ras Mongoloid)
2. Mongoloid Melayu (hasil kawin campur Mongoloid dengan Ras lain Kaukasoid dan Australoid)
3. Kaukasoid Nordik (menyebar di eropa bagian utara, termasuk belanda, inggris dan jerman)
4. Kaukasoid Dinarik (menyebar di eropa bagian selatan hingga negara-negara Balkan rusia)
5. Kaukasoid Alpina (ras kaukasoid yang bentuk kepalanya lebih bulat dan bermuka bundar daripada sub ras kausaoid lainnya, menyebar di eropa tengah dan eropa timur, asia barat dan asia tengah, dan juga ke eropa utara di Irlandia dan Scottlandia)
6. Kaukasoid Mediterania (ras kaukasoid yang bentuk kepala dan muka lonjong, berambut Hitam, menyebar di Selatan dan Timur Eropa, Afrika Utara, Afrika Barat Laut, Asia Barat, Turki, hingga Afghanistan, Persia (Iran) dan ke Asia Selatan, nenek moyang orang India Kulit Terang)
7. Kaukasoid Arabid (ras kaukasoid dengan bentuk hidung mancung agak lebar besar daripada hidung ras kaukasoid lainnya, menyebar di Syiria dan Jazirah Arab sekitarnya)
8. Kaukasoid Somali-Ethiopid (walaupun berkulit hitam, berambut kriting tapi struktur tengkoraknya lebih condong bentuk tengkorak Kaukasoid daripada tengkorak ras negroit)
9. Australoid Aborijin (penduduk asli Australia)
10. Australoid Negrito (penduduk asli Filipina)
11. Australoid Dravida (nenek moyang orang India dan Sri Langka berkulit gelap)
12. Australoid Austranesia (penduduk asli kepulauan nusantara sebelum dimasuki oleh sub-ras mongoloid melayu yang datang dari wilayah Funan lebih dari dua ribuan tahun silam, sebagian menikah dengan Sub-Ras Mongoloid Melayu keturunan Funan itu; dan lahirlah nenek moyang dari suku Jawa Awal; sebagian dari Sub-Ras Australoid Austranesia tidak mau kawin campur dengan sub-ras Mongoloid Melayu dan pindah ke timur hingga ke Papua, lebih dari dua ribuan tahun silam)

Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku (ras-etnis) supaya kamu saling kenal-mengenal (agar bisa hidup rukun). Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling BERTAQWA di antara kamu. Sesungguhnya Allah Paling Maha Mengetahui lagi Paling Maha Mengenali.[1]

Hai anak (keturunan-keturunan manusia) Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh syaitan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapakmu dari surga, ia menanggalkan dari keduanya pakaiannya untuk memperlihatkan kepada keduanya 'auratnya. Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan syaitan-syaitan itu pemimpin-pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.[2]

Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak keturunan Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka (anak-anak keturunan Adam alias manusia) dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan. [3]

[1] QS. Al-Hujuraat, ayat ke-13
[2] QS. Al-'Araaf, ayat ke-27
[3] QS. Al-Israa', ayat ke-70

Senin, 18 Juli 2011

Misteri Batu Hajar Aswad

Hajar Aswad adalah batu hitam yang terletak di sudut sebelah Tenggara Ka’bah, yaitu sudut dari mana Tawaf dimulai. Hajar Aswad merupakan jenis batu ‘RUBY’ yang diturunkan Allah dari surga melalui malaikat Jibril. Hajar Aswad terdiri dari delapan keping yang terkumpul dan diikat dengan lingkaran perak.

Batu hitam itu sudah licin karena terus menerus di kecup, dicium dan diusap-usap oleh jutaan bahkan milyaran manusia sejak Nabi Ibrahim a.s, yaitu jamaah yang datang ke Baitullah, baik untuk haji maupun untuk tujuan Umrah.

Hadist Sahih riwayat Imam Bathaqie dan Ibnu ‘Abas RA, bahwa Rasul SAW bersabda:
Allah akan membangkitkan Al-Hajar (Hajar Aswad) pada hari kiamat. Ia dapat melihat dan dapat berkata. Ia akan menjadi saksi terhadap orang yang pernah memegangnya dengan ikhlas dan benar”.

Hadis tersebut mengatakan bahwa disunatkan membaca do’a ketika hendak istilam (mengusap) atau melambainya pada permulaan thawaf atau pada setiap putaran, sebagai mana, diriwayatkan oleh Ibnu Umar RA. Artinya: “Bahwa Nabi Muhammad SAW datang ke Ka’bah lalu diusapnya Hajar Aswad sambil membaca Bismillah Wallahu Akbar”.

ASAL - USUL HAJAR ASWAD
Ketika Nabi Ibrahim a.s bersama anaknya membangun Ka'bah banyak kekurangan yang dialaminya. Pada mulanya Ka'bah itu tidak ada bumbung dan pintu masuk. Nabi Ibrahim a.s bersama Nabi Ismail mau membangunnya dengan meninggikan bangunannya dan mengangkut batu dari berbagai gunung. setelah bangunan Ka'bah itu hampir selesai, ternyata Nabi Ibrahim masih merasa kekurangan sebuah batu lagi untuk diletakkan di Kaabah.

Nabi Ibrahim berkata pada Nabi Ismail, "Pergilah engkau mencari sebuah batu yang akan aku letakkan sebagai penanda bagi manusia."

Kemudian Nabi Ismail a.s pun pergi dari satu bukit ke satu bukit untuk mencari batu yang baik dan sesuai. Ketika Nabi Ismail a.s sedang mencari batu di sebuah bukit, tiba-tiba datang malaikat Jibril a.s memberikan sebuah batu yang cantik. Nabi Ismail dengan segera membawa batu itu kepada Nabi Ibrahim a.s. Nabi Ibrahim a.s. merasa gembira melihat batu yang sungguh cantik itu, beliau menciumnya beberapa kali. Kemudian Nabi Ibrahim a.s bertanya, "Dari mana kamu dapat batu ini?"

Nabi Ismail berkata, "Batu ini kuterima dari yang tidak memberatkan cucuku dan cucumu (Jibril)."

Nabi Ibrahim mencium lagi batu itu dan diikuti oleh Nabi Ismail a.s. Sehingga sekarang Hajar Aswad itu dicium oleh orang-orang yang pergi ke Baitullah. Siapa saja yang bertawaf di Ka'bah disunnahkan mencium Hajar Aswad.

Perhatikan Rahasia Besar Yang Tidak Pernah Kita Bayangkan Sebelumnya
1. Satu riwayat Sahih dinyatakan: “HajarAswad dan Makam Ibrahim berasal dari batu-batu ruby surga yang kalaulah tidak karena sentuhan dosa-dosa manusia akan dapat menyinari antara timur dan barat. Setiap orang sakit yang memegangnya akan sembuh dari sakitnya”

Dulunya batu Hajar Aswad itu putih bersih, tetapi akibat dicium oleh setiap orang yang datang menziarahi Ka'bah, ia menjadi hitam seperti terdapat sekarang. Wallahu a'alam.

2. "'Barangsiapa menunaikan ibadah haji, dan ia tak berbuat rafats dan fasik, maka ia kembali (suci dan bersih) seperti anak manusia yang baru lahir dari perut ibunya.'' (Muttafaqun alaihi).

3. Mencium hajar aswad pada saat Haji Di Baitullah tidak dapat diwakilkan, Ia menjadi penyedot Dosa tanpa kita sadari, alangkah beruntungnya orang yang bisa menyentuh, mengusap dan memegangnya.

Hadis Siti Aisyah RA mengatakan bahwa Rasul SAW bersabda:
“Nikmatilah (peganglah) Hajar Aswad ini sebelum diangkat (dari bumi). Ia berasal dari surga dan setiap sesuatu yang keluar dari surga akan kembali ke surga sebelum kiamat”.

Akhir kata, Kita semua tahu jika Hajar Aswad hanyalah batu yang tidak memberikan mudorat atau manfaat, begitu juga dengan Ka’bah, ia hanyalah bangunan yang terbuat dari batu. Akan tetapi apa yang kita lakukan dalam prosesi ibadah haji tersebut lebih baik kita niatkan sekedar mengikuti ajaran dan sunnah Nabi SAW.

Umar bin Khatabpun juga pernah mengatakan “Aku tahu bahwa kau hanyalah batu, kalaulah bukan karena aku melihat kekasihku Nabi SAW menciummu dan menyentuhmu, maka aku tidak akan menyentuhmu atau menciummu”

Jadi apa yang dikerjakan berjuta juta umat islam, scientis muslim, dan orang -orang yang pandai bukanlah menyembah Batu seperti yang banyak dituduhkan kaum yang picik sekali akalnya.

Karena ada rahasia besar dibalik setiap perilaku Nabi Muhammad saw dan sebab tentu saja apa yang dilakukan oleh beliau pastilah berasal dari Allah, sebagaimana yang terdapat dalam firmanNya : “Dan tiadalah yang diucapkannya itu menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (QS. An-Najm : 53 ) “

Allaaahu Akbar, Tiada Ilah lagi Yang Berhak DiSembah Selain Allah dan Saya (Penulis) Bersaksi bahwa Muhammad Saw adalah Utusan Allah. Muhammad hanyalah seorang Rosul, Sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa orang Rosul.
Mulai Detik Ini mari kita mencoba berperilaku sebagaimana Nabi Muhammad, mencontohnya dalam segala tindak tanduk, makan, minum, berpakaian, hingga tidurnya, sekalipun kita tidak mengerti rahasia besar di sebaliknya.

Template by : kendhin x-template.blogspot.com Modifikasi by NafasWeb BlogCatalog Blog Directory