Rabu, 20 April 2011

Pelarangan Jilbab di Eropa dan Jilbab Bukan cuma milik Islam saja

Islam adalah agama yang Damai, universal, dan rahmat bagi seluruh alam. Karena dasar itu, agama Islam pun dapat diterima dengan baik di berbagai belahan muka bumi ini. Mulai dari jazirah Arabia, Asia, Afrika, Amerika, dan kini hingga Eropa.

Pada abad ke-20, Islam berkembang dengan sangat pesat di daratan Eropa.Ini sesuai Nubuwah Nabi Muhamad kalian akan mengalahkan  Romawi kedua  kalinya tanpa perang.  Perlahan-lahan, masyarakat di benua biru yang mayoritas beragama Kristen dan Katholik ini mulai menerima kehadiran Islam. Tak heran bila kemudian Islam menjadi salah satu agama yang mendapat perhatian serius dari masyarakat Eropa.

Pelarangan Jilbab

Prancis, yang juga terkenal sebagai negara mode ini, pernah melarang Muslimah menggunakan jilbab sekitar tahun 1989. Pelajar Muslimah dikeluarkan dari kelas karena memakai jilbab, pekerja Muslimah dipecat dari kantornya karena mengenakan jilbab. Namun, mereka tidak menyerah begitu saja. Umat Islam Prancis menggoyang Paris dengan aksi-aksi demo menuntut kebebasan. Dan, umat Islam di berbagai negara pun turut melakukan protes atas kebijakan tersebut.

Akhirnya, pemerintah mengeluarkan kebijaksanaan pada 2 November 1992 yang memperbolehkan para siswi Muslimah untuk mengenakan jilbab di sekolah-sekolah negeri.Sekarang, tampilnya wanita-wanita berjilbab di Prancis menjadi satu fenomena keislaman yang sangat kuat di negeri tersebut. Mereka bukan hanya hadir di masjid-masjid atau pusat-pusat keagamaan Islam lainnya, melainkan juga di sekolah-sekolah negeri, perguruan tinggi negeri, dan tempat-tempat umum lainnya.

Namun akhir-akhir ini timbul wacana untuk melakukan larangan jilbab kembali yang terjadi di Perancis, Inggris dan Jerman bahkan seantero Eropa. Dimana perkembangan Umat Muslim sangat pesat, kita tahu perancis adalah pusat mode Dunia yang merupakan kiblat fashion. Apabila jumlah umat islam di perancis semakin bertambah tiap tahunya maka secara otomatis fashion muslim pun akan mewarnai pusat mode Dunia itu dan menjadi kiblat Fashion Dunia. Sesungguhnya wacana pelarangan jilbab telah menaikan pamor fashion muslim ke seluruh Dunia, dimana sekarang umat muslim semakin sadar akan identitasnya.

Jilbab Bukan cuma Milik Islam saja

Bagi sebagian orang judul di atas mungkin terasa aneh, karena jilbab sering dipandang sebagai identitas Islam. Pandangan seperti ini memang tidak terlalu salah, karena hampir semua orang tahu bahwa Islam mewajibkan para wanita (muslimah) memakai jilbab.Padahal sebelum Islam mewajibkan Jilbab sejak zaman Nabi Adam pun telah diwajibakan bagi kaum wanita, dengan sebutan lain dan jilbab adalah milik umat manusia yang diperintahakn Tuhan untuk para wanita.

Perdebatan biasanya hanya berkutat di seputar fungsi jilbab dan hubungannya dengan etika. Dalam pandangan orang, jilbab sering diartikan sebagai sesuatu yang eksklusif dan tidak bisa menerima sekaligus diterima dalam suatu perbedaan.

Bahkan pada sebagian orang yang tidak tahu menahu bahkan cenderung blank, jilbab dianggap sebagai trouble maker. Penerapan hukum wajib memakai jilbab bagi wanita di Aceh dan pelarangan wanita berjilbab di beberapa negara adalah contoh bagaimana 2 kubu yang saling bertentangan dan bersebrangan saling beradu pendapat. Tetapi kebenaran tetaplah kebenaran meskipun Ia keluar dari Mulut Durjana

Istilah jilbab di Indonesia pada awalnya dikenal sebagai kerudung untuk menutupi kepala (rambut) wanita. Di beberapa negara Islam, pakaian sejenis jilbab dikenal dengan beberapa istilah, seperti chador di Iran, pardeh di India dan Pakistan, milayat di Libya, abaya di Irak ,charshaf di Turki, dan hijâb di beberapa negara Arab-Afrika seperti di Mesir, Sudan, dan Yaman.

Terlepas dari istilah yang digunakan, sebenarnya konsep hijâb bukanlah ‘milik’ Islam saja. Dan bukan satu - satunya agama yang mewajibkan Jilbab. Betul, Jilbab ternyata sudah diwajibkan pada setiap Kenabian.

Dalam kitab Taurat, kitab suci agama Yahudi, terdapat beberapa istilah yang semakna dengan hijâb seperti tif’eret. Cukup membuktikan Jika Hal itu pernah diwajibkan pada masa Nabi Musa 3000 SM.

Demikian pula dalam kitab Injil yang merupakan kitab suci agama Nasrani (Kristen dan Katolik) juga ditemukan istilah semakna. Misalnya istilah zammah, re’alah, zaif dan mitpahat. Lagi lagi membuktikan bahwa menutup aurat adalah sesuatu yang diwajibkan pada Masa Nabi Isa a.s

Menurut Eipstein, seperti dikutip Nasaruddin Umar dalam tulisannya, hijâb sudah dikenal sebelum adanya agama-agama Samawi (Yahudi dan Nasrani) jadi sejak Ibu  hawa diturunkan ke Bumi. Bahkan Nasaruddin Umar menyebutkan bahwa pakaian yang menutupi kepala dan tubuh wanita itu sudah menjadi wacana dalam Code Bilalama (3.000 SM), kemudian berlanjut di dalam Code Hammurabi (2.000 SM) dan Code AsyiriaKompas, 25/11/02). (1.500 SM). Ketentuan penggunaan jilbab bahkan sudah dikenal di beberapa kota tua seperti Mesopotamia, Babilonia, dan Asyiria (Kompas, 25/11/02).

Alhasil, perdebatan tentang jilbab sendiri sudah terjawab pada poin poin diatas. Ada sesuatu yang luar biasa besar tentang JILBAB, sebuah misteri sekaligus keajaiban yang hanya bisa dibaca oleh Orang  berfikir yang bukan sekedar berakal, melainkan juga menggunakan akalnya itu. Fakta :

1. Bunda Theresa (Agnes Gonxha), salah satu tokoh panutan umat Kristen dan Katolik selalu memakai jilbab dalam hidupnya.
Bunda Theressa

2. Rabbi Rachel, salah satu Rabbi yang sangat dihormati oleh umat Yahudi juga selalu menggunakan penutup kepala dan longdress dalam kesehariannya, terutama pada saat memimpin prosesi keagamaan.
3. Dewi Kwan Im (Avalokitesvara Bodhisattva) , yang dikenal sebagai Buddha dengan 20 ajaran welas asih, juga digambarkan memakai pakaian suci yang panjang menutup seluruh tubuh dengan kerudung berwarna putih menutup kepala.
Dewi Kwan Im

4. Orang-orang India yang sebagian besar penganut ajaran Hindu. Pakaian yang panjang sampai menyentuh mata kaki dengan kerudung menutupi kepala adalah pakaian khas yang dipakai sehari-hari.
Wanita India

5. Pakaian orang-orang Eropa dan Amerika sejak abad pertengahan. Pakaian panjang yang anggun dengan penutup kepala yang khas itu tidak hanya dipakai oleh kerabat kerajaan dan kaum borjuis, namun juga dipakai oleh rakyat kebanyakan. Bahkan style fashionera ini telah menginspirasi para perancang busana saat ini untuk dipakai pada acara-acara agung seperti pernikahan.
Wanita Eropa Abad pertengahan

6. Begitu juga dalam tradisi masyarakat Jepang dan tradisi-tradisi sebagian besar kelompok masyarakat di bumi yang telah memiliki peradaban.
wanita jepang

Faktanya sejak dahulu sampai saat ini jilbab tidak hanya menjadi bagian dari dinamika peradaban, namun telah menjadi pertanda Keagungan Tuhan yang diperintahkan kepada wanita, kebaikan dan ketaatan terhadap sebuah keyakinan dari seorang Wanita.

Lalu atas dasar apa kalian meninggalkan sebuah mahkota keagungan, yang justru dilakukan oleh orang terbaik dari kalangan kalian saja. Apakah kalian hendak berbantah bantahan ketika semua sudah terang benderang.

0 komentar:

Template by : kendhin x-template.blogspot.com Modifikasi by NafasWeb BlogCatalog Blog Directory