Senin, 07 November 2011

Sukses dalam bisnis dan sukses dalam berumah Tangga.

Isu kesetaraan gender dan emansipasi wanita rupanya tidak pernah lepas dari pembicaraan. Wanita ingin disejajarkan dengan pria, ingin mendapatkan posisi seperti yang diperoleh pria, termasuk dalam pengambilan keputusan. Isu ini terus mencuat sampai pada tingkatan banyaknya wanita menempati posisi pria, terutama dalam pekerjaan. 

Banyak wanita yang sibuk bekerja mengejar karir, bahkan sampai gila kerja (workaholic). Keluarga ditinggalkan atau bahkan ada yang tidak ingin berkelurga karena takut mengganggu karirnya. Semua hanya karena mengejar posisi dan materi. Nauzdubillah. 

"Jika keluarga harmonis, seorang wanita pebisnis yang sukses akan diacungi jempol karena telah mampu menjalani dua bidang tersebut dengan sukses. Sebaliknya, jika keluarga berantakan meskipun bisnisnya sukses, wanita pebisnis sering dituding sebagai penyebab. Meskipun sebenarnya hal tersebut tak mutlak. Tak selalu wanita yang aktif dengan segudang kesibukannya merupakan penyebab runtuhnya keharmonisan keluarga.
Namun pandangan tersebut jangan menjadi halangan bagi Anda, para wanita yang ingin memulai bisnis, namun tak ingin keluarga berantakan. Buktinya tak sedikit dari kaum wanita yang telah terbukti mampu menjalankan peran ganda, sebagai ibu rumah tangga sekaligus berwiraswasta".


Namun ternyata, untuk menjadi kaya dan sukses tidak perlu meninggalkan keluarga. Berbisnis di rumah solusinya. Selain dekat dengan keluarga juga bisa mengatur sistem kerja sendiri. Tidak terikat dengan pengaturan jadwal kantor dan atasan. Sehingga sukses secara financial dan sukses berkeluarga ada di depan mata. 

Berbisnis memang tidak mudah, besar maupun kecil pasti ada resikonya. Seperti yang diungkapkan oleh Ir Netti Tinaprilla, MM pada kesempatan acara Entrepreneur Seminar & Training For Woman,  Jadi Kaya dengan Berbisnis di Rumah yang diselenggarakan oleh Garis creative production di gedung Wahana Bhakti Pos Indonesia, Sabtu (11/8).  

Menurut dosen IPB ini, tidak hanya bisnis, semua hal pasti ada resikonya. Oleh karenanya wanita jangan takut untuk berbisnis. Dengan memilih jalur bisnis, wanita bisa mengembangkan potensi dengan mengembangkan energi dan daya kreativitasnya. 

Penghasilan pun tidak dibatasi dengan nilai gaji, penggunaan waktu lebih efektif dan efesien karena diatur sendiri, penggunaan biaya lebih efisien serta dapat mengembangkan bisnis lain. Netti yang juga penulis buku Jadi Kaya dengan Berbisnis di Rumah, mengungkapkan bahwa untuk berhenti bekerja lalu berbisnis di rumah, wanita harus siap dengan perubahan paradigmanya. 

Kondisi awal akan selalu dirintis dari bawah, dengan pendapatan yang tidak menentu, tanggung jawab penuh terhadap jalannya usaha, rumah yang dijadikan usaha dan lain-lain. Perubahan-perubahan tersebut harus dilalui dengan sungguh-sungguh. Artis sekaligus pebisnis, Hj Ida Leman yang juga hadir pada kesempatan tersebut mengamini apa yang diungkapkan tadi.
Menurutnya, dengan kesungguhan kita tidak akan pernah ragu dalam menjalankan bisnis di rumah. Baginya, niat yang sungguh-sungguh merupakan proses yang harus ditempatkan pada posisi nomor satu dan diatas segalanya termasuk modal (capital).  

Wanita hanya memerlukan beberapa resep untuk menjalankan bisnis tanpa harus melalaikan tanggung jawab sebagai ibu rumah tangga, istri bagi suami sekaligus ibu bagi anak-anaknya.
 
Melihat peluang  

berbisnis di rumah, peluang untuk sukses terbuka lebar. Tidak hanya sukses dalam berbisnis (financial) tapi juga sukses menjadi istri dan ibu rumah tangga. Inilah yang di rasakan Fenny Mustafa. Perintis sekaligus pemilik Shafira House ini mengaku bersyukur dengan apa yang diperolehnya sekarang. Ia mengungkapkan bahwa apa yang diperolehnya saat ini bukan tanpa proses.
dan kesungguhannya merintis dari bawah berujung pada kesuksesan saat ini. Pada kesempatan tersebut ia juga menyampaikan bahwa dalam merintis usaha kita harus jeli melihat peluang. Tentukan jenis bisnis yang akan dijalankan, kemudian tentukan segmen, beri nama/brand sesuai dengan jenis produk dan segmen tadi lalu pelajari karakteristik konsumen di kelasnya.
Sehingga, menurut Fenny, bisnis yang kita jalankan akan menang dalam persaingan dan menang di hati konsumen. Hal senada pada kesempatan yang sama juga disampaikan oleh Riana Rismawati, pemilik Surabi Imut yang berpusat di Jalan Setiabudhi Bandung. Baginya, berbisnis bersama keluarga lebih menyenangkan dari pada bekerja pada orang lain.
Untuk meraih kesuksesan dalam berbisnis, Riana memiliki kiat yang sederhana. Ia hanya menyarankan untuk berani memulai, karena sebesar apapun modal dan idenya kalau tidak dimulai maka tidak akan pernah sukses. “Kesuksesan besar diawali dengan keberanian untuk memulai,” katanya. 

Bisnis Lancar Keluarga Aman 

Memulai usaha merupakan keinginan para ibu rumah tangga namun umumnya mereka ragu untuk memulai dan tidak tahu bagaimana harus memulai. Ida Leman menyarankan memulai dengan niat dan tekad. “kalau sudah dengan niat, Insya Alloh semua akan jadi mudah,” katanya.  Memang banyak yang harus diperhatikan untuk memulai usaha, akan tetapi bagaimanapun usahanya, harus dimulai dengan ketelitian, kecermatan dan kecerdasan.
Memilih jenis usaha, melihat peluang usaha, bagaimana menjalankan usaha, bagaimana memilih mitra usaha adalah salah satu dari sekian banyak hal yang harus diperhatikan. “namun bagi saya ada urusan lain yang tidak kalah pentingnya yaitu meminta pertolongan Alloh dan berserah diri pada-Nya,” tutur artis senior yang kini menggeluti bisnis handmade di rumahnya itu. Baginya, meskipun peluang bisnis dan jenis bisnis yang terbuka mempunyai peluang yang sama bagi pria maupun wanita, namun ada hal-hal yang mengacu pada prinsip bisnis lancer keluarga aman. 
Sehingga wanita bisa bijaksana dalam mengerjakan bisnis, kecil maupun besar, semuanya mengacu pada kelanggengan rumah tangga. Untuk apa harta berlimpah kalau keluarga jadi kacau balau?harta atau uang hanya sekedar alat dan bukan tujuan bukan?

Buat konsep tentang bisnis dan keluarga bagi pebisnis wanita

Untuk apa bisnis dijalankan? Apakah bisnis untuk menopang hidup keluarga, coba-coba atau hanya untuk mengisi waktu luang saja? Tak jarang wanita yang awalnya berbisnis hanya untuk mengisi waktu luang ternyata bisnisnya berkembang. Alhasil bisnis yang tadinya hanya untuk mengisi waktu luang menjadi bisnis yang memberikan sangat sedikit waktu luang. Di sini lah wanita pebisnis harus konsisten dengan konsep yang telah dibuat. Jika ingin sukses dikedua bidang, wanita harus konsisten menyeimbangkan perhatiannya antara bisnis dan keluarga.

Mampu memanfaatkan waktu yang tersedia secara efektif untuk berkomunikasi dengan keluarga

Jika bisnis menyita sangat banyak waktu berbisnis, tidak sedikit wanita mencoba memulai usahanya di rumah, sehingga intensitas pertemuan dengan keluarga tetap terjaga. Ini juga bisa jadi contoh.

Meskipun telah sukses berbisnis, wanita pebisnis jangan lupa bahwa kesuksesan tersebut tak terlepas dari dorongan keluarga

Dengan demikian akan timbul perasaan bahwa kesuksesan tersebut juga harus dinikmati bersama keluarga. Sehingga tak ada istilah istri lupa dalam memberikan kasih sayang terhadap keluarga.

0 komentar:

Template by : kendhin x-template.blogspot.com Modifikasi by NafasWeb BlogCatalog Blog Directory