Kamis, 13 Oktober 2011

Tips mendongkrak Penjualan Busana Muslim Pasca Lebaran


Jakarta — Pasca lebaran Hari Raya Idul Fitri 1432 Hijriah penjualan pakaian di sebagian besar kota-kota di indonesia mengalami penurunan yang cukup drastis.  Baik secara offline maupun online“Setelah lebaran, agak lesu penjualannya,” ungkap Hendra Andiarto pemilik toko busana muslim  baju-bajumuslimah.com, yang dikelola istrinya. Rabu 13/10/2011.


Menurut pedagang yang sudah tiga tahun berjualan  online pakaian ini mengatakan, keadaan ini disebabkan karena masyarakat kita baru saja merayakan lebaran bersama keluarganya. “Tentu banyak sekali kebutuhan yang dikeluarkan. Apalagi setelah lebaran, masyarakat kan harus memenuhi kebutuhannya yang lain juga,” tandas nya.Juga sudah menjadi Nature Bisnis fashion busana muslim setelah lebaran 2-3 bulan penurunanya cukup signifikan.
Di sisi lain, tambah Hendra Andiarto, kondisi ekonomi masyarakat juga tidak menentu untuk saat ini. “Perputaran ekonomi saat ini juga tidak stabil. Lapangan kerja juga semakin sempit,” ujarnya.Biaya Hidup makin mahal, rencana kenaikan Tarif Tol, Tarif listrik dan kenaikan kebutuhan bahan pokok juga mengimbas terhadap orang-orang untuk menahan membeli pakaian. Kalau dari sisi pengusaha ini adalah hambatan yang mempengaruhi daya saing  produk usaha. Namun sebenarnya ada kiat-kiat sebagai Penjual Busana Muslim agar penjualan tetap mengalir walaupun tidak sederas 2-3 bulan mendekati Puasa dan lebaran.Cash flow  itu penting bagi kelangsungan suata usaha.
 Ada beberapa kiat yang bisa dilakukan sebagai penjual busana muslim untuk mendongkrak penjualanya pasca lebaran, yaitu:
  1. Direct Selling… bahasa kerennya usaha yang sedang kami jalankan saat ini memang sangat bergantung pada usaha yang kami lakukan untuk banyak-banyak mendapatkan konsumen. Teorinya, penjualan hanya akan terjadi jika kita mendatangi sendiri calon pembeli secara langsung. Keterbatasan waktu dan ruang menjadi masalah bagi kami saat itu. Tetapi semua itu akan terbantu oleh teknologi  social media dengan membuka peluang reseller atau keagenan. Untuk mengatasi keterbatasan ruang dan waktu, kami mempunyai ide untuk merekrut agen-agen dibawah kami. setiap orang perwakilan dari suatu daerah akan mewakili setiap daerah tersebut. Alhamdulillah, kami diberikan kemudahan saat itu, ada beberapa konsumen yang menawarkan diri menjadi sub-agen. Karena kalau kita mengharapkan pembeli dari retail/eceran sangat kecil sekali. Dengan mempunyai sub Agen maka kita mempunyai tenaga marketing dimana-mana yang membantu mempromosikan produk yang kita jual.Artinya faktor kali dalam penjualan sudah kita kuasai.
  2. Memperluas Jangkauan pasar. Setelah itu, ternyata obsesi ini sudah  berjalan, kefikiran lagi untuk memperluas jaringan ke luar kota, luar provinsi,  dan Luar negeri… he…he… Jangan mimpi kaleeeee…! As you see… inilah yang sedang kami lakukan sebagai salah satu cara untuk mendapatkan mitra usaha di luar daerah dan luar negeri.Tipikal konsumen luar negeri kalau berbelanja royal karena produk fashion kita menurut mereka sangat murah. Wish me luck….! Alhamdulillah kami dimudahkan, untuk menggaet konsumen luar negeri dengan teknologi media social kita bisa menyasar pasar Dunia yang begitu Luas, dengan iklan yang sangat murah di facebook. Tentunya kita juga harus memiliki website yang mampu diakses dengan cepat baik di dalam dan luar negeri.Dan kuasailah Bahasa Inggris, cause its important  to communication with your potential buyer from abroad. Kami pun sudah memiliki beberapa Konsumen dari luar negeri yang menjadi agen kami di Singapore, Malaysia, Hongkong, dan Australia.Semoga negara-negara lainya menyusul.Serta berikan pelayanan prima dan berikan kemudahan pembayaran melalui Western Union ataupun Paypal.
  3. Selain ruang dan waktu, permasalahan lainnya adalah titik jenuh konsumen. Mau tidak mau, setiap barang atau produk yang dikonsumsi akan menemui titik jenuhnya. Teorinya sangat sulit bagi seorang konsumen untuk membeli produk yang kita tawarkan berkali-kali dan hanya beberapa merk, sedangkan keinginan kita adalah mempunyai konsumen yang loyal terhadap baju, sepatu, tas dan jaket serta produk fashion lainnya yang kita tawarkan. Ternyata dengan memiliki banyak Katalog baju, sepatu, celana, busana muslim yang beredar di pasaran tidak cukup untuk menangani masalah titik jenuh tersebut.Solusinya adalah inovasi… Ya, berinovasi untuk terus menghadirkan produk yang berbeda dari Toko lainya ke konsumen. Di luar sana masih banyak produk tas, sepatu, kaos, busana muslim yang belum mempunyai katalog. Hal tersebut kami manfaatkan untuk menyusunnya menjadi sebuah katalog kecil. Untungnya kakak istri saya cukup pandai mendesign katalog dengan tampilan yang cukup menawan. Alhamdulillah trik untuk meningkatkan omzet penjualan yang kedua ini cukup handal mengatasi kejenuhan calon pembeli. Selain memperkaya katalog yang kita punya, untuk produk spesial ini harga jual bisa kita sesuaikan sendiri menurut kualitas dan pengorbanan yang kita keluarkan.Berikan juga katalog softcopy untuk menghemat sub agen untuk menganti ongkos cetak yang mudah dikirim lewat email serta peduli lingkungan Go Green dengan mengurangi penggunaan kertas.
  4. Menjual produk lain yang bukan fashion, menurut saya tidak masalah. Menjual produk lain yang tidak ada hubunganya dengan fashion sepanjang itu diterima oleh konsumen dan kita secara elok dalam memasarkanya. Keep moving forward.
  5. Jangan lupa untuk bersedekah, karena sedekah adalah kewajiban bagi kita yang  berkecukupan dan dikarunia kemudah Rezeki olah Allah SWT.
 Menarik bukan…! Dari pengalaman kami diatas, dapat diambil kesimpulan, jika anda  ingin mendongkrak penjualan pasca lebaran   teruslah berinovasi dalam hal pemasaran baik itu sistem Jaringan ataupun sistem keagenan, maka memperluas jaringan dan inovasi menjadi hal penting dalam meningkatkan omzet penjualan toko Anda.
Hendra Andiarto
Owner Baju-bajumuslimah.com & rumahnugget.com

0 komentar:

Template by : kendhin x-template.blogspot.com Modifikasi by NafasWeb BlogCatalog Blog Directory