Senin, 19 Maret 2012

Tips-tips Menghadapi kenaikan Harga BBM


Kenaikan semua harga akibat lonjakan harga BBM memang memusingkan ibu-ibuRumah tangga (mentri Keungan keluarga). Perlu kiat untuk mengatasinya. Bagaimana caranya?

Kenaikan harga BBM yang melonjak tajam membuat ibu-ibu harus pintar meng-atur keuangan keluarga. Rata-rata ibu rumah tangga yang ditemui saat belanja di Pasar, di warung di Jakarta, menunjukkan sikap pasrah. Mereka tidak bisa bicara banyak saat menyaksikan kenaikan harga-harga bahan sembako (sembilan bahan pokok) yang dirasakan mencekik leher. Mulai dari beras, gula, minyak goreng, cabai hingga sayur mayur. Belum lagi transporatasi anak sekolah pasti ikut naik.

"Memang berat bagaimana cara mengatasi keadaan. Tapi, setiap hari kita, kan, harus makan. Kalau sudah begitu, kita harus bisa menyiasati agar semua bisa teratasi," .

BELI MEMANG YANG BENAR DIBUTUHKAN
Rossi Ibu rumah tangga ini mengaku, tanggungan keluarganya cukup banyak. Selain mesti mengasuh dua anaknya (satu sudah masuk TK dan satu lagi belum sekolah), ia harus membiayai tiga anak mendiang kakaknya. "Kakak saya sudah meninggal. Jadi, anak-anaknya dititipkan kepada saya. Si sulung sudah SMA, sedangkan dua adiknya di SMP," ujar Rosi yang suaminya berwiraswasta ini.

Agar anak-anaknya tahu kesulitan orang tuanya, Rosi mengaku mengajak mereka ke pasar sebelum tanggal pengumuman kenaikan harga BBM itu. "Mereka tahu, barang-barang sudah naik. Dengan begitu, keinginan mereka untuk jajan bisa ditahan. Untuk mengurangi uang jajan, saya penuhi kebutuhan makanan mereka," tutur Rosi. Anak-nak juga bisa mengerti kalau harga-harga semua pada naik agar bisa berhemat

Dengan semakin meroketnya harga bahan makanan, Rosi harus pintar menyiasati menu makan di rumah, tanpa mengabaikan gizi keluarga. "Kalau dulu bisa masak ayam dua kali seminggu, sekarang jadi sekali seminggu. Lauknya diganti telur dan tahu tempe. Pokoknya, makan seadanya, yang penting ada gizinya." Kalau Punya pekarangan dibelakang rumah bisa dimanfaatai tanam sayur dan cabe, bagi yang tidak punya pekarangan luas atau terbatas bisa di pot. Memang beda bila hidup di desa masih punya sawah atau pekarangan tentu lebih bisa mandiri. Tapi kita hidup di kota yang serba terbatas apa-apa semua harus beli. Kencing aja bayar kok.

Menurut Rosi, ia harus mengeluarkan uang lebih besar, terutama untuk transpor tiga anak angkatnya. Sebelum harga BBM naik, tiap hari ia harus mengeluarkan uang untuk transpor sekolah anaknya sebanyak Rp 15-18 ribu. Sekarang, ongkos transpor mereka, masing-masing naik Rp 5 ribu. Kalau enggak begitu, mereka enggak bisa sekolah. Jangan sampai semua serba mahal, mereka putus sekolah," kata Rosi.


BUKA USAHA SAMPINGAN (MOMPRENEUR)

Sama seperti Rosi, Elsany (31) juga mengaku naiknya harga BBM kali ini membuat napasnya tambah ngos-ngosan. "Semua pada menjerit karena naiknya terasa banget. Apalagi kenaikan harga jadi gila-gilaan, apalagi saat menghadapi puasa dan Lebaran , juga menghadapi tahun ajaran sekolah juga untuk beli susu untuk anaknya yang masih balita. Kita yang sudah sabar harus dituntut ekstra sabar lagi. Tapi, siap tak siap, semua harus dihadapi," ujar  mompreneur yang membuka usaha penjualan Baju-bajumuslimah.com penjualan baju secara online dan RumahNugget.com, dulu sewaktu masih kerja sebagai guru playgroup franchise  penghasilanya terbatas hanya 1,2 jt ditambah penghasilan suami sekitar 3,5 juta bagi keluarga yang hidup di jakarta uang sebesar  itu  terasa cukup pas-pasan. Karena ada cicilian perumahan dan kendaraan. BBM naik namun gaji tidak pernah naik karena margin usaha juga tambah kecil .

Pendapatan sebesar itu memang terasa berat untuk mencukupi kebutuhan hidup. Itu sebabnya, ibu satu anak ini menyalurkan hobi memasak dan marketing online sekaligus untuk mencari tambahan penghasilan. "Sekarang saya sudah tidak bekerja lagi. Sebab, sudah banyak pesanan. dengan dibantu 2 karyawan, plus satu penjaga anak tetap saja saya kewalahan," papar ibu satu anak ini.

Semua memang serba mahal, Elsany pun selalu menyiasati bagaimana bisa belanja kebutuhan sehari-hari. "Kalau dulu makan tak pernah dibatasi, sekarang saya harus tahu dirilah. Syukurlah suami saya juga ngerti dan  sudah terbiasa dengan keadaan hidup hemat begini."

Ibu yang masih muda ini memberikan sedikit tips buat para ibu rumah tangga ditengah lonjakan harga bahan kebutuhan yang semakin selangit. Elsany  menyarankan, "Keluarkan segala keahlian untuk menambah penghasilan tambahan. Kalau bukan kita sendiri yang menolong, siapa lagi," ujarnya.  

Untunglah Suaminya disela-sela pekerjaan di bidang IT disebuah surat kabar ekonomi nasional bergabung dengan komunitas Tangan Di Atas, dimana banyak mendapat pelatihan gratis bagaimana memualia usaha dengan modal kecil “ Low Budget High Impact ” dan memanfaatkan Internet teruatam social media sebagai Tool Marketing Online yang mampu menembus konsumen melintasi batas-batas wilayah regional. Suaminya juga kadang menjadi kurir mengantar pesanan konsumen karena pekerjaanya disore hingga dini hari.

Alhamdulilah usaha Baju-baju Muslimah telah memiliki beberapa Agen di seluruh Indonesia dan manca negara seperti Singapore, Malaysia, Hongkong, Seoul, Taiwan dan Australia. Begitu juga dengan usaha Rumah Nugget yang telah menjagakau Jawa, Bali, Sumatera, Sulawesi. Bahkan wanita yang sempat ikut nominasi wirausaha muda  mandiri wilayah Jabodetabek ini walau gagal dipenjurian wilayah, usaha nuggetnya pernah diliput TRANS TV untuk acara Jelang Siang. Namun dibalik kesuksesanya  Beliau dan suami berpesan sukses menjadi enterpreneur jangan membuat kita terlena, uang memang banyak masuk tetapi itu uang usaha/ mzet belum keuntungan bersih, kita harus hemat dan cerdas untuk berinvestasi karena usaha tidak akan selamanya jaya ada pasang surutnya. Lihat saudara kita dari etnis tionghoa walau sudah sukses tetap hidup sederhana. Serta  hindari Utang Bank karena akan menjerat leher kita, selama kita berhutang, Usaha kita dan kerja kita hanya untuk bank karena kita terjerat bunga bank di Indonesia Bunag Bank tetap tinggi, para bankir bahkan lebih yahudi dari orang yahudi. Kapan Bank di kita bisa lebih syariah karena yang syariah pun sama, Di jepang Bank jauh lebih Syariah dari bank Syariah Di Indonesia Dan sebagai Muslim sebaiknya memang menghindari Riba.

BIASAKAN HIDUP HEMAT
Hidup hemat dalam segala hal adalah kunci kesuksesan, hemat pemakaian listrik rumah tangga juga berdampak  rendahnya tagihan listrik bulanan, ajarkan ke anak-anak untuk mematikan lampu, TV, Komputer setelah tidak dipakai. Diatas pukul 21.00 matikan semua lampu dirumah kecuali lampu kamar dan teras rumah sebagai penerangan jalan.
Biasakan jangan membuang makanan, karena itu berarti pemborosan.Makanan yang setiap hari kita makan sehat dan bergizi serta tidak mahal. Boleh makan enak tetapi tidak tiap hari ada jadwalnya apakah seminggu sekali, jangan manjakan anak dengan makanan enak, selain sumber penyakit juga menguras kantong karena mahal.kakek nenek kita makan sayur dan ikan lebih sehat dan berumur Panjang, nenek kita bahkan pernah lebih susah dari kita saat zaman jepang pakaian dari karung goni, makan gaplek dan nasi bulgur yang saat itu dibilang mewah bahkan ada yang makan inti pohon pisang dan Umbut pohon kelapa yang masih muda di daerah jawa tengah.

Hindari penggunaan mobil dalam jarak dekat untuk urusan yang tidak penting, dan usahakan pergi bersama-bersama karena menghemat bensin. Untuk jarak dekat bisa menggunakan sepeda motor atau juga sepeda yang lebih ramah lingkungan dan menyehatkan. Di negara-negara maju sepeda  adalah alat transpostasi utama warga.

Jangan lupa juga berbagi dengan saudara-saudara yang kurang mampu, anak-anak yatim dll. Dengan berbagi rezeki kita akan bertambah, dengan menjadi mompreneur kita bisa membuka lapangan pekerjaan bagi warga sekitar.”Siapa yang memudahkan Urusan di Dunia bagi orang lain , maka Allah akan mempermudahkan Urusan baginya.

Semoga Tips-tips diatas bisa berguna dan bermanfaat.

0 komentar:

Template by : kendhin x-template.blogspot.com Modifikasi by NafasWeb BlogCatalog Blog Directory